Ungkapkan cinta dan perhatian tak harus dengan hadiah dan pujian

Saya merasa sangat kurang dan belum optimal memberikan cinta dan kasih sayang kepada kelima anak saya. Akhir-akhir ini perhatian saya lebih besar tertuju kepada Si bungsu yang sedang aktif-aktifnya. Beruntungnya, tipe dan karakter anak-anak saya adalah semua dekat dengan saya dan juga ayahnya. Mereka rata-rata mengerti ketika saya lebih fokus kepada si bungsu. Ya, karena adiknya masih kecil dan perlu banyak dibantu. Ah, Terimakasih, ya Nak!

Meski begitu, saya tetap berusaha tidak pilih kasih secara perhatian dan perlakuan kepada mereka. Saya tetap berusaha sebaik mungkin bisa menjadi ibu yang baik dan sekolah pertama bagi mereka. Berusaha selalu siap menjadi teman curhat mereka, dan tidak pelit dalam mengajarkan apapun yang mereka minta. Sabar ketika menghadapi pertanyaan yang bertubi. Pertanyaan yang ajaib dan bikin saya tak bisa langsung menjawabnya.

Saya biasa mengungkapkan cinta kepada anak-anak saya dengan banyak cara. Dan tidak harus dalam bentuk pujian dan hadiah. Biasanya saya mengajak mereka membaca cerita-cerita yang nantinya menjadi pembelajaran kepada mereka. Kemudian saya terkadang mengajak mereka atau salah satu dari mereka untuk membantu saya menyusun tugas-tugas kantor. Membantu saya untuk membuat sebuah resep masakan yang baru dan hal-hal lain yang menambah kedekatan saya dengan mereka.

Ketika liburan, biasanya saya membuat jadwal khusus untuk mereka, terutama dua anak perempuan saya yang sudah banyak mengerti dan bisa membantu saya juga adik-adiknya. Liburan tak harus pergi piknik ke luar kota, atau ke suatu wisata. Liburan biasanya mereka membuat banyak kreasi dan berbagai macam kerajinan tangan yang mereka lihat di internet. Saya pun berusaha menemani dan memenuhi hal-hal yang mereka butuhkan. Seperti bahan dan alat yang akan digunakan. Menggambar lewat media komputer juga sering menjadi pengisi waktu luang mereka.

hasil karya anak saya nomor 3

Betapa senang mereka kertika berhasil membuat suatu karya. Meskipun hasilnya tak sesempurna dengan contohnya, namun mereka cukup merasa senang. Sampai-sampai terkadang lupa makan dan juga minum gara-gara keasikan dengan kesibukan baru mereka. Nah, biasanya karena lupa makan dan minum, kondisi mereka terkadang tiba-tiba menjadi tak sehat alias drop. Terutama anak saya yang nomor 4. Dia yang sering berubah suhu badan. Iya kadang kalau siang tidak tidur dan tidak istirahat dan kurangnya asupan, malamnya suhu badannya panas. Tdak bisa tidur nyenyak, mudah terbangun sambil menangis.

Anak saya yang nomor 4 ini paling suka main air dan terkadang suka tidak teratur makannya. Kalau sudah bermain, sampai tak mau berhenti. Di usianya yang sudah empat tahun (Haziq namanya) masih sering mengalami kenaikan suhu badan yang tidak stabil. Dulu pernah dia kejang akbiat suhu badan yang tiba-tiba naik.  Alhamdulilah, saat ini mulai stabil.

Alhamdulilah, saya cukup terbantu dan tenang menghadapi kondisi suhu badan anak yang suka panas, saya di rumah selalu menyediakan Tempra Syrup. Tempra menurunkan panas dan meredakan nyeri.  Tempra juga aman dan praktis serta tanpa alkohol. Tempra juga aman di lambung,  tidak perlu dikocok, larut 100%. Dan dosis tepat (tidak menimbulkan over dosis atau kurang dosis).

Anak-anak yang lain, termasuk si kecil yang belum dua tahun, kalau suhu panasnya tinggi, saya beri dia Tempra Syrup. Lebih mudah memberikan karena diserta drop. Rasa dari Tempra Syrup yang digemari anak-anak saya, biasanya rasa jeruk dan anggur. Meski ada anak saya yang tidak suka dengan rasanya. Jadi, kalau minum dengan terpaksa dan harus disertai air minum yang berasa. Kalau tidak, dia sama sekali tidak mau minum obat. Saya pahamkan dan beri pengertian padanya, bahwa minum obat pereda nyeri dan penurun panas, akan membantu tubuhnya untuk segera pulih seperti sedia kala. Akhirnya anak-anak saya mengerti. Alhamdulilah.

Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh bLogger Perempuan Network dan Tempra.