Prompt #3: Telat!
"Huh sial!" gerutuku tak sabar. Tit...tit...aku membunyikan klakson berkali-kali tetap saja mobil didepanku tak mau bergerak. Tiit...tiiit..."nah gitu dong"...aku tersenyum lega. Akhirnya mobil itu melaju juga. Kemudian aku pun mempercepat laju mobilku dan buru-buru memarkirnya.
Gambar mobil sebagai Ilustrasi cerita di ambil di sini |
"Gawat!"
Aku melirik jam di tangan, sudah lewat 3 menit! kupercepat lariku, walaupun tahu bahwa itu hanyalah sia-sia.
Aku sudah telat!
Tidak apa-apa, kataku menenangkan hati.
Aku mulai memasuki ruangan dan mengetuk pintu. Seketika semua mata di dalam ruangan ini melihat kearahku.
Tapi aku tak peduli, kakiku melaju menghampiri meja dimana dosenku duduk mengawasi ujian.
Tapi aku tak peduli, kakiku melaju menghampiri meja dimana dosenku duduk mengawasi ujian.
"Emm...maafkan saya Pak, saya terlambat, tadi macet di jalan."
Kataku dengan wajah memelas berharap pengertian dari dosenku ini.
"Hmm...baiklah, kali ini saya maafkan karena sebelumnya Anda tidak pernah terlambat. Silahkan ikuti ujian tapi tidak ada tambahan waktu untuk Anda."
Wuih leganya. Aku buru-buru mengambil soal ujian dan duduk dikursi yang masih kosong. Aku tersenyum dalam hati, ah gak papa, belum telat-telat amat toh soal ini sepertinya mudah bagiku, aku kan sudah belajar optimal. Beruntung pak Yoyo baik kali ini, biasanya gak kenal ampun bagi mahasiswa yang terlambat walau semenit.
Kataku dengan wajah memelas berharap pengertian dari dosenku ini.
"Hmm...baiklah, kali ini saya maafkan karena sebelumnya Anda tidak pernah terlambat. Silahkan ikuti ujian tapi tidak ada tambahan waktu untuk Anda."
Wuih leganya. Aku buru-buru mengambil soal ujian dan duduk dikursi yang masih kosong. Aku tersenyum dalam hati, ah gak papa, belum telat-telat amat toh soal ini sepertinya mudah bagiku, aku kan sudah belajar optimal. Beruntung pak Yoyo baik kali ini, biasanya gak kenal ampun bagi mahasiswa yang terlambat walau semenit.
Tok-tok...terdengat suara ketukan pintu kelas ini diketuk. "Ya, silakan." dosenku menyahut, matanya masih menatap layar 12 inchinya. Kulihat pak Slamet, salah satu satpam kampus ini masuk menghampiri pak Yoyo dosenku, dan berbicara sesuatu.
"Maaf saudara Heru, bisa ikut saya sebentar, ada masalah dengan mobil Saudara." Pak Slamet berdiri didepan dan berkata yang ditujukan kepadaku.
"Ada apa ya pak?" tanyaku penasaran.
"Saudara parkir sembarangan dan mengakibatkan kendaraan lain tidak bisa masuk. Dan tadi mobil saudara menyerempet sepeda motor yang sedang diparkir. Motor itu jatuh, rusak dan helmnya pecah serta kaca spionnya retak. Sekarang pemiliknya sedang menunggu Saudara di bawah. Tadi saya memanggil Saudara, namun Saudara tidak mendengar." Pak Slamet mengakhiri penjelasannya.
"Huuuu...sontak semua bersorak. "Rasain! kena lo!" teman-temanku mencibir. "Oh tidak...aku lemas. baru saja tangan ini mau menjawab soal. Aku melihat ke arah pak Yoyo.
"Ada apa ya pak?" tanyaku penasaran.
"Saudara parkir sembarangan dan mengakibatkan kendaraan lain tidak bisa masuk. Dan tadi mobil saudara menyerempet sepeda motor yang sedang diparkir. Motor itu jatuh, rusak dan helmnya pecah serta kaca spionnya retak. Sekarang pemiliknya sedang menunggu Saudara di bawah. Tadi saya memanggil Saudara, namun Saudara tidak mendengar." Pak Slamet mengakhiri penjelasannya.
"Huuuu...sontak semua bersorak. "Rasain! kena lo!" teman-temanku mencibir. "Oh tidak...aku lemas. baru saja tangan ini mau menjawab soal. Aku melihat ke arah pak Yoyo.
"Silahkan Anda selesaikan masalah Anda terlebih dahulu. ingat, waktu ujian masih terus berlangsung, dan tidak ada tambahan waktu buat Anda."
Kakiku berjalan tergesa, tak sabar dengan pak Slamet yang lebih dulu berjalan di depanku.
"Aduh cepetan Pak...waktunya mau habis nih."
Aku setengah berlari turun ke bawah, mendahului pak satpam, dia menggeleng-gelengkan kepalanya. Sudah hapal denganku yang suka parkir sembarangan. Di pos satpam kulihat sudah menunggu seorang cewek yang nampak murung dan jengkel.
"Oh Tuhan...itu, itukan Laras... cewek yang aku taksir!" Tuing-tuing... serasa ada ada palu besi yang menimpa kepalaku...
Cerita ini dalam rangka belajar FF bersama mak Carra di MondayFlashFiction
"Aduh cepetan Pak...waktunya mau habis nih."
Aku setengah berlari turun ke bawah, mendahului pak satpam, dia menggeleng-gelengkan kepalanya. Sudah hapal denganku yang suka parkir sembarangan. Di pos satpam kulihat sudah menunggu seorang cewek yang nampak murung dan jengkel.
"Oh Tuhan...itu, itukan Laras... cewek yang aku taksir!" Tuing-tuing... serasa ada ada palu besi yang menimpa kepalaku...
Cerita ini dalam rangka belajar FF bersama mak Carra di MondayFlashFiction
48 komentar untuk "Prompt #3: Telat!"
"wuih leganya. aku buru-buru mengambil soal ujian dan duduk dikursi yang masih kosong. aku tersenyum dalam hati, ah gak papa, belum telat-telat amat toh soal ini sepertinya mudah bagiku, aku kan sudah belajar optimal."
sippp mbak :)
ceritanya seperti biasa mengalir :)enak
untuk tema okelah, ringan tapi seru...
eh itu suara klaksonnya kok begitu hihihi...
-Ini yang mba tulis:
"Huuuu...sontak semua bersorak, rasain! kena lo!" teman-temanku mencibir. "Oh tidak...aku lemas. baru saja tangan ini mau menjawab soal. Aku melihat ke arah pak Yoyo.
-seharusnya:
"Huuu...," sontak semua bersorak. "Rasain! Kena lo!" Teman-temanku mencibir. Oh, tidak... Aku lemas. Baru saja tangan ini mau menjawab soal. Aku melihat ke arah Pak Yoyo.
Untuk kalimat2 di atas yang aku ralat, bisa mba pisah menjadi beberapa paragraf sesuai dengan percakapannya, jadi ga harus semuanya dijadiin satu paragraf.
Maaf mba, jadi kepanjangan nih nulis komennya. Lebih baik sebelum dipublish mba baca ulang dulu tulisannya, ya. :))
Keren si mak Nunung ini, prompt baru nongol udh ngalir aja idenya :)
Semangat!
kritiknya sebagian besar udah disebutin sama temen2 di atas :D
Ceritanya mengalir dan mobilnya keren #eh
Idenya bagus mba.. :)
ceritanya ringan dan asik mba.... :)
Terimakasih sudah membaca, Jika berkenan, Silakan beri komentar....:-)