Bersyukur dengan Ovarium Satu
Aku
mengalami perdarahan hebat waktu itu dan dokter mengatakan bahwa aku mengalami
hamil diluar kandungan (kehamilan ektopik) yang terjadi bila sel telur
yang telah dibuahi tidak melekat di rahim tetapi di tempat yang berbeda
yaitu di saluran telur (tuba falopi), indung telur, leher rahim atau rongga
perut. Bila embrio melekat di saluran telur, maka pertumbuhan embrio akan
menyebabkan saluran telur membengkak atau pecah. Ini yang terjadi padaku karena
perdarahan yang terus menerus, tentu akan mengancam jiwaku, dokter menyarankan
untuk segera operasi. Dan ternyata, operasinya tidak hanya pengangkatan janin
didalam saluran telurnya tetapi harus dipotong dan otomatis salah satu ovarium
saya (sebelah kiri ) harus dibuang karena mengantisipasi terulangnya kembali
hamil ektopik seperti yang terjadi pada kasus kehamilan ektopik lainnya yang
tidak dipotong, ada yang terulang kembali sampai dua atau tiga kali.
Aku dan suamiku hanya bisa pasrah. Pasrah karena mungkin ini adalah jalan yang terbaik bagi kami. Pasca operasi, aku merasa ada yang hilang dari diriku, yah aku telah kehilangan calon anakku yang kedua. Kesedihan menyelimutiku. air mata ini mengalir deras ketika melihat janinku yang sudah diangkat dan ditaro dalam botol kecil. Botol itu kemudian diserahkan kepada suamiku untuk segera dikubur janinnya. Ukurannya masih sangat kecil, umurnya kurang lebih enam minggu. Selamat jalan anakku, Insya Allah engkau akan menjadi tabungan kami di surga. Aamiin. Doaku dalam hati dengan linangan air mata. Menahan semua sesak di dada, dan ditambah lagi dengan rasa sakit pasca operasi.
Hidup dengan ovarium satu awalnya sangat sedih
dan berat bagiku. Karena aku dan suamiku masih ingin mempunyai anak dua, tiga,
atau empat lagi. Sungguh aku takut sekali kalau nanti aku tidak bisa hamil lagi. Seperti temanku yang
pada kasus yang sama sepertiku, tetap belum hamil lagi meski anaknya sudah
hampir lulus kuliah. Walau ada kasus lain yang akhirnya bisa punya anak lagi,
aku tetap merasa khawatir.
Alhamdulilah kekhawatiran ini tidak menjauhkan
aku untuk selalu bersyukur. Bersyukur bahwa aku masih bisa selamat, walau harus
operasi dan membutuhkan beberapa kantong darah. Bersyukur aku sudah dikarunia
seorang putri yang cantik. Tidak semua pasangan suami istri bisa memiliki
keturunan, bahkan dengan program bayi tabung pun, ada yang tetap gagal untuk
memilki anak. Karena memang, mempunyai anak atau tidak adalah rahasia Allah.
Manusia hanya bisa berusaha dalam wilayah yang dikuasainya. Kuncinya adalah
tetap mensyukuri apapun kondisi yang terjadi pada kita. Sulit sekali memang,
seperti yang aku rasakan sendiri. Jika lelah, ataupun berduka, keluhan-keluhan
terucap juga dari bibirku. Kalau sudah begitu, suamiku segera menegurku dan
menasehati aku. “Sayang, jangan mengeluh ya…banyak yang lebih susah dari kita,
lihatlah diluar sana, orang yang tidak bisa merasakan nikmatnya tinggal
disebuah rumah, makan dengan enak dan juga tidak semua bisa merasakan kelucuan
dari seorang anak…kita sudah menikmati itu semua, sudah sepantasnyalah kita
selalu bersyukur.”
Betul, hati yang senantiasa bersyukur akan
semua karuniaNya, akan membuat kita selalu bahagia dan merasa cukup. Dan insya
Allah aku akan terus mensyukurinya walau hidup dengan ovarium satu, tidak
membuatku berputus asa untuk mempunyai
anak lagi. Ikhtiyar dan doa serta tawakkal harus kita canangkan dan selaraskan
dalam hidup, sebagai wujud syukur kita pada apa yang dianugerahkanNya.
Aku banyak membaca kisah wanita-wanita yang
ternyata bisa hamil dan mempunyai anak, walau hanya punya satu ovarium. Satu
ovarium, bukan kendala untuk bisa hamil. Sebuah kisah yang sangat memotivasiku,
kisah seorang artis Shahnaz Haque yang menderita kanker pada salah satu
ovariumnya dan harus diangkat, tetapi akhirnya dia bisa merasakan hamil dan
lahir dari rahimnya anak-anak yang lucu, tiga putri cantik. Subhanallah. Kisah
ini sangat menyentuhku. Tidak ada rasa putus asa atau bersedih dengan apa yang
menimpa kita. Justru kita tidak boleh terpuruk dengan segala ujianNya.
Subhanallah…Allah mengabulkan doaku, doa suami
dan doa seluruh anggota keluarga besarku serta doa dari sahabat-sahabatku. Aku
hamil lagi! hamil pasca operasi. Hamil dengan ovarium satu. Dalam waktu kurang
dari dua tahun, aku kembali bisa merasakan morning sick, mual-mual pada
trimester awal, dan gerakan serta tendangan hebat janin diperutku. Aku bahagia
sekali…syukurku padaNya yang masih memberiku rizki dan amanah ini.
13 Januari 2009, seorang bayi perempuan cantik
lahir dari rahimku, normal dan sehat. Aku dan suamiku menangis, menangis haru
dan penuh syukur. Walau keinginanku berharap melahirkan bayi laki-laki. Tapi,
itu terkikis, karena diberikan kesempatan untuk hamil lagi dan melahirkan normal
saja, sudah sangat membahagiakanku.
Syukurku bertambah besar, ketika aku melihat
dua garis merah pada test pack kehamilan ditanganku. Aku terpana, tidak
percaya, kaget dan entah perasaan apalagi yang menyelimutiku waktu itu.. Di
usia hampir 6 bulan putriku keduaku, aku hamil lagi! Subhanallah…Allahu Akbar! Kebahagiaanku
dan rasa syukurku mengalahkan rasa khawatirku. Bagaimana tidak khawatir, aku
masih menyusui, dan putri keduaku masih berhak akan ASI. Bismillah, aku yakin
aku akan bisa melewatinya. Alhamdulilah aku lalui hari demi hari kehamilanku
dengan kuat dan sehat, aku butuh asupan makanan yang lebih karena aku hamil
sambil menyusui.
Sampai di usia 5 bulan kandunganku, aku
mengalami kontraksi hebat. Seperti mau melahirkan. Ketakutan dan kekalutanku
terus menderaku. Aku takut kalau bayi ini akan lahir prematur, lahir di usia
yang masih sangat sulit untuk bertahan hidup. Karena pada usia 5 bulan janin
belum siap lahir ke dunia, janin masih dalam proses penyempurnaan paru-paru dan sistem pernafasan. Ukurannya pun berkisar 20,5 cm dan beratnya
masih kurang lebih 300 gram. Tentu saja akan kesulitan untuk bertahan hidup.
Walau ada bayi lahir prematur yang lahir diusia lima bulan yang selamat dengan
perawatan yang intensif selama berbulan-bulan.
Akhirnya suamiku membawaku ke klinik tempat
biasa aku memeriksakan kandungaku. Tidak ada lendir atau darah dari jalan
lahirku, semua masih normal. Denyut jantung sang bayi juga bagus. Rupanya
aktivitas hamil dengan menyusui adalah salah satu pemicu bagi kontraksinya
rahimku. Ditambah lagi, aku sulit untuk buang air besar. Jadilah bertambah
sakitku. Aku harus bedrest total,
dengan cairan infuse yang mengalir ditubuhku. Aku harus opname di klinik selama masa pemulihan. Setelah
beberapa hari diklinik kesehatanku mulai membaik. Dokter menyarankanku agat
tidak menyusui lagi, tentu saja makan makanan yang berserat karena masalah
utamaku adalah sulit untuk buang air besar. Alhamdulilah, aku bisa melewatinya,
bayiku masih bertahan dan kondisiku mulai pulih.
Tepat jam 4 subuh tanggal 30 April 2010 lahir
ke dunia ini, seorang bayi dengan berat 3, 8 kg dan panjang 49 cm. Suamiku yang
sedari tadi menemaniku selama proses persalinan, dia mengecup keningku dan
menggemgam jemariku, “Terimakasih ya, bayi kita laki-laki.” Kata suamiku pelan
dan sambil tersenyum penuh rasa syukur. “Alhamdulilah…Allahu Akbar…” aku tak
hentinya mengucap syukur, keinginan untuk mempunyai anak laki-laki terkabul juga.
Aku menangis, karena bahagia. Terimakasih ya Allah…Engkau beri rizki tak
ternilai ini.
Aku teringat akan sebuah ayat “Dan
(ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: Sesungguhnya jika kamu bersyukur,
pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari
(nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim: 7)
Mensyukuri apa yang terjadi pada diri kita,
ikhlas dan selalu mengharap ridoNya, Allah akan menambahkan nikmat bagi
hamba-hambaNya yang bersyukur. Yah, aku sendiri telah membuktikannya…walau
ovariumku tinggal satu, tapi aku masih bisa hamil dan punya anak lagi, janji Allah
tidak pernah ingkar. Subhanallah!
76 komentar untuk "Bersyukur dengan Ovarium Satu"
alhamdulillah sekarang nambah lagi :)
makasih ya dah mampir, semoga Azzam segera punya adik yang buaaanyak Aamiin...:-)
Kejadiannya sudah 2 tahun yang lalu, tapi sampai sekarang belum mendapat kesempatan untuk hamil lagi :(
Saya udah punya dua anak, Sepasang Cewek n Cowok. tapi pengen rasanya nambah 1 lagi, hehehe
Sdh 2th lebih pasca operasi itu berlalu..Allah blm m'berikan keturunan..mungkin Allah punya rencana lain untukku,,Smoga kelak doaku dijabah olehNYA..Ψ’Ω ِΩّΩْ... Ψ’Ω ِΩّΩْ Ψ’Ω ِّΩْΩَ ΩَΨ§ Ψ±َΨ¨َّ Ψ§ΩْΨΉَΨ§ΩَΩ ِΩْΩَ
Terimaksih kisahnya mba,sdh me'inspirasiku utk tetap dan trs b'syukur. :)
yup, sama2 mbak...semoga kesabaran mbak selama 2 tahun akan berbuah manis. tetap yakin doa dan ikhtiar tiada henti. selalu bersyukur akan menjadi penyemangat hidup juga.
btw, makasih ya dah mampir...^_^
wah, hampir sama kasusnya ya...
btw, yup. betul. kita harus tetap yakin. bersyukur dan tentunta, ikhtiar tiada henti.
jangan pernah menyerah ya...
SEMANGAT! :-)
salam kenal mba nunung.
Alhamdulillah, stelah sya baca kisah mba, jdi tambah semangat terus & tetap yakin sma Allah.
krn pengalaman mba nunung, sma dg pengalaman sya sndri yg belum lma ini d pertengahan bln February lalu.
Afwan mba, pasca SC KET, mba promil apa sja & apakah mba nunung pernah d hSG?
salam kenal mba nunung.
Alhamdulillah, stelah sya baca kisah mba, jdi tambah semangat terus & tetap yakin sma Allah.
krn pengalaman mba nunung, sma dg pengalaman sya sndri yg belum lma ini d pertengahan bln February lalu.
Afwan mba, pasca SC KET, mba promil apa sja & apakah mba nunung pernah d hSG?
sya sampai nangis denger ceritax,,,
krna sya blum di karuniai anak,,
apa lgi sya harus operasi kista ovarium n saluran tuba fallopi di potong,,, kta dokter kemungkinan kecil untuk hamil secara alami,, dan indung telur saya tinggal satu, dokter menyarankn sya untuk program bayi tabung,,
tapi sya tetap yakin,, sya pasti bisa hmil secra alami,,
krn sya yakin Allah itu akn memberikan yg terbaik dlm hidup saya,,
dri cerita mba nunung,m sya mnjdi semangat n trus berdoa n berusaha,,
doa kn sya ya mba,, agar sya jga bisa meraskan memiliki bayi,,
btw, tetap semangat, ya. Ikhtiar tanpa putus. Semoga segera diijabah ya, mbak. Aamiin
salam kenal, makasih sudah berkunjung :-)
Alhamdulilah, semoga segera diberi ganti yg lebih baik oleh Allah ya mbak. Semangat!
Salah satu tulisan yang menginspirasi dan memberi semangat kepada saya setelah tanggal 12 Mei 2017 lalu menjalani operasi KE..... Semoga saya senantiasa bisa bersyukur dan selalu optimis dan semoga Allah memberikan kami buah hati lagi dengan proses kehamilan dan kelahiran yang sehat , lancar dan normal Amiiinn...
Sy yakin kuasa Allah,,tak ada yg tak mungkin, dan allah maha baik.Smoga ibu2 yg prnh mngalami sprti sy pun, bisa kuat dan yakin..
Sy yakin kuasa Allah,,tak ada yg tak mungkin, dan allah maha baik.Smoga ibu2 yg prnh mngalami sprti sy pun, bisa kuat dan yakin..
setelah baca postingan bunda nunung,,,sy menjadi semangat campur sedih.
karena sy sudah 2x hamil,
pertma usia 5weeks keguguran tanpa d kuret,
ke-2 usia kandungnku 9 weeks namum hamil di luar kandungn dan oprasi laparatomi.tggl 12-juli-2018.
sekarang haya ada 1lagi sebelah kiri tuba palovinya.
semoga Allah masih beri kesempatan buatku,
semoga Allah beri ak rezeki yg tdk terlinal y itu karunia.
Amiiin,,,,
Inspiring women :')
Terharuuuu
jd ingin sharing jg dsini ketika anak pertama saya(laki2) usia 2th saya sempat hamil namun belum rezeki saya keguguran selang 6 bulan kemudian saya kmbali hamil lg dan kembali keguguran lg dari situ saya sangat merasakan kehilangan sekali dan masih trauma akan hamil lg. setahun kemudian kami diberi kpercayaan lg saya hamil kembali alhmdllh dikehamilan yg ke 4 ini saya sangat bersyukur sekali karena semuanya sht dan bisa kembali lahiran normal seperti yg anak yg pertama.alhmdllh kami dikaruniai ank laki2 lg. memang dari awal anak pertama saya tidak ingin menggunakan KB karena memang kami ingin mempunyai kembali.selang sikecilberumur 1,5thn saya hamil kmbali masha allah senang ny bukan main kami, kami berharap ingin anak perempuan namun takdir brkhndak lain setelah saya dinyatakan garis 2 kami segera priksa ke dr kandungan.
setelah dilihat janin ny ternyata si janin ada diluar kandungan dan hari itu jg hrs cpt2 diangkat khawatir kburu pecah. saya dan suami sempat shock karena baru datang langsung dsuruh operasi.saya menangis trs saat detik2 operasi disamping sedih karena janin diangkt dlm keadaan msh bernyawa dan sedih takut akan dioerasi karena saya dari dulu paling takut dioperasi2 gtu.
tiap malam saya menangis sedih akan si jabang bayi yg hrs dipksa diangkat.dan merasakan sakitnya pasca dioperasi
sempet trauma hamil lg dan takut klo ga bs hamil lg. tp setelah membaca pengalaman mb nunung saya lngsg nangis karena memang kita hrs kmbalikan sgalanya kpd Allah dan bnyk2 bersyukur dan yakin Allah psti akan berikan kmbali ank2 yg sholeh dan sholehah kpd kami.aamiin ya robb
terima ksh mb nunung sdh menginspirasi dan memotivasi saya.
Terimakasih sudah membaca, Jika berkenan, Silakan beri komentar....:-)